Friday, July 18, 2014

Proyek Properti Di Tangerang Meningkat, Tapi Harga Stagnan

Karena adanya moratorium yang berlaku di Ibu Kota Jakarta, serta terbatasnya lahan yang ada di ibu kota membuat para pengembang akhirnya mencari alternatif kawasan lain untuk dikembangkan. Di antara empat kota pendukung ibu kota, Tangerang hingga saat ini masih menjadi kota pilihan untuk dikembangkan.

Hal ini terbukti dengan muncul berbagai properti baru di Tangerang, tidak hanya ritel tapi juga proyek residensial pun banyak sedang dalam tahap pembangunan di kawasan barat Jakarta Tersebut. Menurut analisa data dari Cushman & Wakefield mengungkapkan persentase mal di tangerang tercatat semakin meningkat. 

“Moratorium mal di Jakarta membuat pengembang mencari alternatif ruang lain seperti daerah pinggiran Jakarta. Dan pilihan utamanya ada di Tangerang. Kami lihat angkanya semakin meningkat,” kata Arief Rahardjo, Head of Research Cushman & Wakefield Indonesia yang ditemui di Jakarta, kemarin..

Menurut catatan yang dikumpulkan Arief, terhitung ada 11 proyek baru dan tujuh di antaranya berada di Tangerang. Proyek ini sendiri bukanlah proyek ritel, tapi proyek residensial. Adapun persentase kenaikan proyek properti di Tangerang menurut Arief dari 6,9 persen menajdi 25 persen.

Anehnya, walaupun terhitung banyak proyek properti yang dikembangkan di Tangerang, rupanya harga properti disana cenderung stabil, Ini menjadi bukti bahwa proyek properti di Tangerang justru belum berpengaruh secara signifikan terhadap harga jualnya.

“Harga cenderung stabil, belum terpengaruh peningkatan aktivitas permintaan di dua sektor itu,” tutupnya.

No comments: