Thursday, July 17, 2014

5 Faktor Pertumbuhan Sektor Properti Indonesia

5 Faktor Pertumbuhan Sektor Properti Indonesia

Saat 9 Juli 2014, banyak pengembang dan pemilik properti merasakan bahwa pelaku pasar yang sebelumnya melakukan aksi menunggu (wait and see) namun saat pemilu berlangsung, setahap demi setahap sektor properti mulai menandakan adanya pertumbuhan dengan bukti adanya realisasi rencana bisnis dari pasar.

Realisasi rencana bisnis dari pasar untuk sektor properti di Indonesia juga terlihat dari adanya sikap optimistis pasar pasca pemilihan presiden. Inilah titik dimana terjadinya pemulihan pada sektor properti di Indonesia setelah sebelumnya stagnan karena kekhawatiran pasar.

JLL juga sempat membuat skenario dari sikap optimistis pasar pasca pemilu, skenario ini digambarkan bahwa kemungkinan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) rebound tahun 2015 dan perbaikan bertahap kondisi makro-ekonomi Indonesia. Itulah beberapa gambaran penting dari skenario kemungkinan pertumbuhan sektor properti di Idnonesia.

Saat melakukan presentasi terhadap media, Head of Research JLL, Anton Sitorus mengungkapkan skenario pulihnya pasar ditandai dari akselerasi ekonomi dan bisnis pasca pemilu. Dan tidak hanya itu, agar pertumbuhan tidak berhenti atau malah menunjukkan negativitasnya, maka sektor properti harus didukung oleh lima faktor penentu dan fundamental.

Inilah 5 Faktor Penentu dan Fundamental Bagi Tumbuhnya Sektor Properti di Indonesia

Faktor-faktor dalam tumbuhnya pasar properti di masa datang adalah regulasi pemerintah mendukung dengan apa yang diinginkan oleh pasar. Seperti pembangunan infrastruktur yang memadai, ketersediaan lahan dari pemerintah, kebijakan moneter yang tidak merugikan, perundang-undangan serta transparansi yang semakin diguiatkan.

Pertama, Jalan atau Infrastruktur

Indonesia saat ini sudah memiliki MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) dalam salah satu poinnya ialah dengan cara menghubungkan lokasi terpencil dengan kota yang menjadi tempat bisnis. Hal ini pun juga sudah dimulai pemerintah dengan program PNPM Mandiri menyasar ke berbagai desa-desa untuk pembangunan rumah, jalan, jembatan dan lain sebagainya. Selain itu infrastuktur seperti bandara di Jember yang menghubungkan dengan Surabaya juga sebagai salah satu langkah penting untuk mendesentraslisasi perekenomian.

Kedua, Ketersediaan Lahan/ Tanah

Kita mengetahui bahwa harga properti akan sangat bergantung dengan ketersediaan lahan. Kalau harga tanah sedang naik maka properti menjadi sulit berkembang karena peminatnya menurun. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk mengontrol harga tanah dengan baik agar tidak merugikan pasar dan pengusaha properti.

Ketiga dan Keempat, Regulasi. Dan undang-undang.

Regulasi yang ribet / berbelit-belit, kurang jelas atau kurang tepat membuat pengembang menjadi berpikir dua kali untuk membangun properti. Walaupun lahan yang tersedia berharga kompetitif, namun jelas regulasi seperti itu akan membuat banyak permasalahan.

Kelima, Transparansi

Keterbukaan informasi dan perizinan yang transparan akan sangat memberikan dukungan bagi pengembangan sektor properti Indonesia. Selain itu, keterbukaan informasi juga membuat pasar percaya sehingga meningkatkan arus modal baik dari penanam modal dalam negeri ataupun investasi asing.

No comments: