Wednesday, October 28, 2015

Harga Terus Melonjak, Mengapa Apartemen di Kawasan Serpong Tetap Laku?

Meskipun harga jual apartemen di wilayah Serpong terus meningkat namun angka penjualan properti di kawasan ini, khususnya apartemen terus meningkat. Seperti pernah dilansir oleh Kompas(16/10/2015), dari total 12.666 unit kondominium eksisting di kawasan Serpong sudah terjual hingga 97 persen. Sebanyak 49,7 persen adalah kondominium kelas menengah dan 42,8 persen kelas menengah bawah.

Pengembangan infrastruktur ditengarai sebagai faktor yang menunjang lonjakan penjualan properti di kawasan Serpong. Hal ini dikuatkan oleh pernyataan Director Researchand Advisory Cushman and Wakefield Indonesia, Arief Rahardjo, dimana menurut beliau keberadaan stasiun Serpong dan beroperasinya commuter line menjadi salah satu pemicu pembangunan kondominium yang makin ekspansif di wilayah ini. Menurut Arif, permintaan unit kondominium di Serpong berasal dari kalangan entrepreuner, eksekutif, profesional, mahasiswa, dan investor.

Serpong, khususnya kawasan BSD City merupakan wilayah penyangga ibu kota yang mengalami lonjakan harga tanah tertinggi.  Terutama karena wilayah ini dilengkapi banyak fasilitas yang melabelkan dirinya sebagai kawasan elit. Beberapa rumah sakit besar, sekolah bertaraf internasional serta perguruan tinggi berdiri di kawasan Serpong. Dan belakangan juga dibangun beberapa sarana hiburan seperti Ocean Park BSD dan TerasKota. Hingga kehadiran pusat perbelanjaan AEON Mall yang dibangun oleh pengembang bekerjasama dengan operator pusat perbelanjaan terbesar dari Jepang.

Kelengkapan fasilitas di kawasan Serpong makin lengkap dengan tersedianya fasilitas Meeting, Incentive, Conferences, and Exhibition (MICE) terbesar se-Asia Tenggara ICE-BSD semakin membuktikan bahwa kawasan tersebut telah menjadi kota mandiri.

Lonjakan harga tanah kawasan Serpong sangat signifikan. Kalau berdasarkan data Kontan, pada tahun 2014 harga tanah di wilayah ini sekitar 10 juta rupiah per meter persegi, hingga tahun ini sudah melonjak menjadi 15 juta hingga 20 juta rupiah per meter persegi. Ini belum termasuk harga bangunan. Meningkatnya harga tanah inilah yang mendorong konsumen lebih memilih apartemen baik untuk tempat tinggal ataupun untuk investasi.


No comments: